Rapat Koordinasi PKH Tingkat Provinsi Tahun 2019

Bertempat di Hotel Diana Jl. Emisaelan Mamuju, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat melalui Bidang Linjamsos melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi PKH Tingkat Provinsi Tahun 2019. Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 Peserta terdiri dari Pejabat Dinas Sosial Kabupaten/Kota Se Sulawesi Barat, Koordinator PKH Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Barat, Himpunan Bank Negara, Dinkes Provinsi, Bappeda Provinsi, BKKBN Provinsi, dan Koordinator PKH Wilayah.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 5 s/d 6 juli 2019. ARDIANSYAH, S.Sos (Kasie Jaminan Sosial) mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dalam rangka meningkatkan peran pemerintah daerah sebagai penyelenggara PKH, sehingga terjadi penguatan antar instansi terkait sebagai dampak terselenggaranya PKH khususnya untuk Dinas Sosial dan Bappeda Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Barat.   Peserta yang hadir dalam kegiatan ini juga menandatangani nota kesepahaman bersama yang berkomitmen untuk mendukung program PKH di Sulawesi Barat. Sambungnya.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat (BAU AKRAM DAI, SE, M.Si) dalam sembutannya Bau Akram Dai mengatakan sebagai sebuah program bantuan sosial masyrakat, melalui PKH, KPM didorong untuk memiliki akses memanfaatkan berbagai fasilitas layanan dasar seperti, layanan kesehatan, pendidikan, pangan, gizi, perawatan dan pendampingan  termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan.

Dinsos Sulbar Bantu Pemulangan Warga Terlantar Korban Perdagangan Orang dari Kutai Kartanegara ke Kab. Polman, Sulawesi Barat.

Mamuju, 23 Juli 2025 – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat berhasil memfasilitasi pemulangan warga Sulbar yang menjadi korban perdagangan orang dan terlantar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Korban diketahui berasal dari Kabupaten Polewali Mandar, akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya setelah melalui proses koordinasi lintas wilayah dan lembaga.

Menurut Kepala Dinas Sosial Prov Sulbar, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., upaya pemulangan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan kepada warga yang menjadi korban eksploitasi dan perdagangan manusia. Korban sebelumnya dilaporkan mengalami kondisi terlantar setelah tidak lagi mendapat pekerjaan di wilayah Kutai Kartanegara.

“Begitu kami menerima informasi dari Dinsos Kutai Kartanegara, kami segera melakukan koordinasi dan menindaklanjuti dengan pemulangan korban ke kampung halamannya di Polman,” ungkap Abdul Wahab.

Korban tiba di Sulawesi Barat pada Rabu 22 Juli 2025, dan disambut oleh petugas dari Dinsos Sulbar serta Dinsos Polman. Proses pemulangan juga melibatkan pendampingan psikososial serta pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi korban selama proses perjalanan dan setibanya di rumah.

Dinsos Sulbar menyatakan akan terus memantau kondisi korban pasca-pemulangan dan mendorong agar korban mendapat dukungan lanjutan dari pemerintah daerah.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap tawaran kerja yang tidak jelas dan melaporkan setiap indikasi praktik perdagangan orang ke pihak berwenang terdekat.

Dinsos Sulbar Gelar Pembekalan Instruktur Program Tagana Masuk Sekolah (TMS)

Mamuju, 22 Juli 2025 – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Pembekalan Instruktur Program Tagana Masuk Sekolah (TMS) sebagai upaya penguatan edukasi kebencanaan dan kesiapsiagaan sejak usia dini. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Sulawesi Barat, Drs. H. Suhardi Duka, MM., di Aula Kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Program TMS menyasar siswa di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan tujuan membentuk generasi yang tanggap, terampil, dan siap menghadapi potensi bencana di lingkungan sekitarnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Barat menyampaikan bahwa penguatan literasi kebencanaan di sekolah merupakan kebutuhan mendesak, mengingat posisi Sulawesi Barat yang rawan terhadap berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor.

“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat, termasuk anak-anak sekolah. Program ini adalah investasi jangka panjang untuk keselamatan generasi penerus, hari ini kita berikan pendidikan terbaik agar anak-anak kita bisa melindungi dirinya sendiri, setidaknya pada tahap awal saat bencana terjadi” ujar Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Prov Sulbar, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., menjelaskan bahwa para instruktur yang dibekali dalam kegiatan ini terdiri dari anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang akan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan materi kebencanaan di sekolah-sekolah.

“Melalui pembekalan ini, para instruktur akan dibekali dengan metode penyampaian materi yang edukatif, interaktif, dan sesuai dengan tingkat usia siswa,” jelas Abdul Wahab.

Materi dalam pembekalan meliputi pengenalan jenis-jenis bencana, simulasi evakuasi, teknik pertolongan pertama, dan pendekatan psikososial untuk anak-anak. Diharapkan, program ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang tangguh dan responsif terhadap bencana.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi program nasional Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat serta mendukung upaya pemerintah daerah dalam membangun budaya sadar bencana di semua lapisan masyarakat.

Kadinsos Sulbar Serahkan Buku Jejak Perjuangan Andi Depu kepada Sekretaris Diknas Sulbar.

Mamuju, 21 Juli 2025 – Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., secara simbolis menyerahkan sejumlah buku berjudul “Jejak Perjuangan Andi Depu” kepada Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat, di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat.

Buku tersebut merupakan hasil dokumentasi sejarah perjuangan salah satu tokoh pahlawan nasional asal Sulawesi Barat, Andi Depu, yang dikenal sebagai perempuan pejuang tangguh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya di wilayah Mandar dan sekitarnya.

Dalam keterangannya, Kadinsos Sulbar menyampaikan bahwa penyerahan buku ini adalah bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan peningkatan literasi sejarah lokal di kalangan pelajar dan generasi muda.

“Kami berharap buku ini bisa menjadi bahan bacaan yang menginspirasi siswa dan siswi di Sulawesi Barat. Perjuangan Andi Depu adalah bagian penting dari sejarah bangsa yang perlu dikenalkan sejak dini,” ujar Abdul Wahab.

Sementara itu, Sekretaris Diknas Sulbar menyambut baik penyerahan buku tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada Dinas Sosial atas inisiatif pelestarian sejarah melalui media literasi.

“Ini menjadi langkah nyata kolaborasi antarlembaga dalam memperkuat pendidikan karakter melalui keteladanan tokoh lokal. Buku ini akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah sebagai referensi pembelajaran sejarah dan kearifan lokal,” tuturnya.

Dinsos Sulbar Hadiri Bimbingan Teknis Penilaian Mandiri Penyelenggaraan Maturitas SPIP Terintegrasi Tahun 2025 di Kantor BPKP.

Mamuju, 21 Juli 2025 — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penilaian Mandiri Penyelenggaraan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di kantor perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas perangkat daerah dalam melaksanakan penilaian mandiri SPIP terintegrasi, sebagai bagian dari upaya penguatan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel, dan transparan.

Perwakilan Dinsos Sulbar yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam bimtek ini sangat penting dalam mendukung pencapaian target maturitas SPIP yang lebih tinggi pada tahun 2025. Dengan pemahaman yang baik terhadap metode dan indikator penilaian, diharapkan pelaksanaan pengendalian intern di lingkungan Dinsos Sulbar dapat berjalan lebih sistematis dan berkelanjutan.

“SPIP bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi alat penting dalam mewujudkan kinerja organisasi yang akuntabel dan bebas dari penyimpangan,” ujar Aras, salah satu perwakilan Dinsos Sulbar saat sesi diskusi.

Bimtek ini juga diisi dengan pemaparan materi teknis dari para narasumber BPKP, termasuk praktik langsung pengisian instrumen penilaian mandiri SPIP terintegrasi, serta diskusi kelompok untuk membahas tantangan dan strategi implementasi di masing-masing instansi.

Dengan mengikuti kegiatan ini, Dinsos Sulbar berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pengendalian intern secara berkelanjutan demi mewujudkan tata kelola yang lebih baik dalam penyelenggaraan pelayanan sosial di Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial bagi Anak Terlantar di Kabupaten Majene Resmi ditutup.

Majene, 18 Juli 2025 – Kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial bagi Anak Terlantar yang dilaksanakan Dinsos Sulbar di Kabupaten Majene resmi ditutup dengan penuh haru dan harapan. Selama beberapa hari pelaksanaan, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk pembinaan, tetapi juga menjadi titik awal pembentukan karakter dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

Anak-anak yang tergolong terlantar bukan hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi lebih dari itu, mereka memerlukan pendampingan, kasih sayang, dan arahan untuk membangun jati diri mereka. Melalui kegiatan ini, mereka diberi ruang untuk mengenal nilai-nilai kedisiplinan, kepercayaan diri, tanggung jawab, serta nilai-nilai spiritual dan sosial yang esensial dalam kehidupan bermasyarakat. Ucap Plh Kabid Rehsos Dinsos Sulbar, Hj. Supiati Sahid S.Pd, MM.

Penutupan kegiatan ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, tetapi awal dari komitmen bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten melalui Dinas Sosial serta para pendamping, relawan, dan stakeholder lainnya, diharapkan terus menjalin sinergi dalam memberikan perhatian berkelanjutan. Pembinaan yang konsisten sangat dibutuhkan agar perubahan yang telah mulai tumbuh ini tidak berhenti begitu saja.

Supiati Sahid, juga berharap, anak-anak yang telah mengikuti kegiatan ini mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa mereka tidak sendiri, dan masa depan mereka tetap bisa bersinar meski datang dari latar belakang yang penuh tantangan.

Harapan besar juga disematkan pada seluruh masyarakat Sulawesi Barat untuk terus menjadi bagian dari solusi. Dukungan moral, perhatian, dan kepedulian lingkungan sekitar dapat menjadi pondasi kuat bagi tumbuh kembang anak-anak ini.

Kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan itu mungkin—asal ada niat, kerja sama, dan cinta kasih. Semoga langkah kecil yang diambil hari ini menjadi lompatan besar menuju kehidupan yang lebih baik bagi seluruh anak terlantar di Sulawesi Barat.

Facebook