Satu tahun pasca gempa Sulawesi Barat (Sulbar) yang berpusat di Kabupaten Majene, Januari 2021 lalu, warga dari dua dusun, yaitu Dusun Aholeang dan Dusun Rui, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, masih bertahan di lokasi pengungsian di Desa Mekkatta. Sambil menanti proses pembangunan Hunian Tetap selesai dilaksanakan oleh instansi yang berwenang, Kementerian Sosial melakukan upaya pendampingan kepada penyintas melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mengurangi beban masyarakat Kecamatan Malunda, khususnya di Dusun Aholeang dan Rui, Desa Mekkatta.
Untuk mengetahui kebutuhan dasar warga, Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Sosial Kabupaten Majene, BPBD Majene, hingga Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) “Nipotowe” Palu, serta melibatkan Camat Malunda, Kepala Desa Mekkatta, dan personel Tagana, melakukan pemetaan dan assessment awal. Dari hasil pemetaan itu, kebutuhan dasar warga yang diupayakan Kemensos berupa tenda serbaguna 5 unit, tenda gulung 150 lembar, family kit 170 paket, selimut 170 lembar, kasur 170 buah, sembako 150 paket, makanan anak 150 paket, makanan siap saji 300 paket, seragam sekolah 100 stel, listrik, air untuk MCK, hingga alat bantu untuk penyandang disabilitas. Berbagai bantuan itu, dikirim dari gudang milik Kementerian Sosial Regional Indonesia Timur di Makassar, Gudang Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Gudang Dinas Sosial Kabupaten Majene dan Gudang BRSPDI “Nipotowe” Palu. Saat ini, telah berdiri 5 unit tenda serbaguna di lokasi pengungsian Desa Mekkatta, yaitu 2 unit tenda untuk sekolah dan 3 unit tenda untuk penyintas. Selanjutnya, tenda-tenda tersebut juga dilengkapi dengan bantuan logistik dan fasilitas lingkungan pengungsian lainnya,” kata Koordinator Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Fahri Isnanta, mewakili Kementerian Sosial di Malunda, Rabu 19 Januari 2022.