Kadinsos Sulbar Serahkan Buku Jejak Perjuangan Andi Depu kepada Sekretaris Diknas Sulbar.

Mamuju, 21 Juli 2025 – Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., secara simbolis menyerahkan sejumlah buku berjudul “Jejak Perjuangan Andi Depu” kepada Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat, di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat.

Buku tersebut merupakan hasil dokumentasi sejarah perjuangan salah satu tokoh pahlawan nasional asal Sulawesi Barat, Andi Depu, yang dikenal sebagai perempuan pejuang tangguh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya di wilayah Mandar dan sekitarnya.

Dalam keterangannya, Kadinsos Sulbar menyampaikan bahwa penyerahan buku ini adalah bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan peningkatan literasi sejarah lokal di kalangan pelajar dan generasi muda.

“Kami berharap buku ini bisa menjadi bahan bacaan yang menginspirasi siswa dan siswi di Sulawesi Barat. Perjuangan Andi Depu adalah bagian penting dari sejarah bangsa yang perlu dikenalkan sejak dini,” ujar Abdul Wahab.

Sementara itu, Sekretaris Diknas Sulbar menyambut baik penyerahan buku tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada Dinas Sosial atas inisiatif pelestarian sejarah melalui media literasi.

“Ini menjadi langkah nyata kolaborasi antarlembaga dalam memperkuat pendidikan karakter melalui keteladanan tokoh lokal. Buku ini akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah sebagai referensi pembelajaran sejarah dan kearifan lokal,” tuturnya.

Dinsos Sulbar Hadiri Bimbingan Teknis Penilaian Mandiri Penyelenggaraan Maturitas SPIP Terintegrasi Tahun 2025 di Kantor BPKP.

Mamuju, 21 Juli 2025 — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penilaian Mandiri Penyelenggaraan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di kantor perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas perangkat daerah dalam melaksanakan penilaian mandiri SPIP terintegrasi, sebagai bagian dari upaya penguatan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel, dan transparan.

Perwakilan Dinsos Sulbar yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam bimtek ini sangat penting dalam mendukung pencapaian target maturitas SPIP yang lebih tinggi pada tahun 2025. Dengan pemahaman yang baik terhadap metode dan indikator penilaian, diharapkan pelaksanaan pengendalian intern di lingkungan Dinsos Sulbar dapat berjalan lebih sistematis dan berkelanjutan.

“SPIP bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi alat penting dalam mewujudkan kinerja organisasi yang akuntabel dan bebas dari penyimpangan,” ujar Aras, salah satu perwakilan Dinsos Sulbar saat sesi diskusi.

Bimtek ini juga diisi dengan pemaparan materi teknis dari para narasumber BPKP, termasuk praktik langsung pengisian instrumen penilaian mandiri SPIP terintegrasi, serta diskusi kelompok untuk membahas tantangan dan strategi implementasi di masing-masing instansi.

Dengan mengikuti kegiatan ini, Dinsos Sulbar berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pengendalian intern secara berkelanjutan demi mewujudkan tata kelola yang lebih baik dalam penyelenggaraan pelayanan sosial di Provinsi Sulawesi Barat.

Kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial bagi Anak Terlantar di Kabupaten Majene Resmi ditutup.

Majene, 18 Juli 2025 – Kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial bagi Anak Terlantar yang dilaksanakan Dinsos Sulbar di Kabupaten Majene resmi ditutup dengan penuh haru dan harapan. Selama beberapa hari pelaksanaan, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk pembinaan, tetapi juga menjadi titik awal pembentukan karakter dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

Anak-anak yang tergolong terlantar bukan hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi lebih dari itu, mereka memerlukan pendampingan, kasih sayang, dan arahan untuk membangun jati diri mereka. Melalui kegiatan ini, mereka diberi ruang untuk mengenal nilai-nilai kedisiplinan, kepercayaan diri, tanggung jawab, serta nilai-nilai spiritual dan sosial yang esensial dalam kehidupan bermasyarakat. Ucap Plh Kabid Rehsos Dinsos Sulbar, Hj. Supiati Sahid S.Pd, MM.

Penutupan kegiatan ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, tetapi awal dari komitmen bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten melalui Dinas Sosial serta para pendamping, relawan, dan stakeholder lainnya, diharapkan terus menjalin sinergi dalam memberikan perhatian berkelanjutan. Pembinaan yang konsisten sangat dibutuhkan agar perubahan yang telah mulai tumbuh ini tidak berhenti begitu saja.

Supiati Sahid, juga berharap, anak-anak yang telah mengikuti kegiatan ini mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa mereka tidak sendiri, dan masa depan mereka tetap bisa bersinar meski datang dari latar belakang yang penuh tantangan.

Harapan besar juga disematkan pada seluruh masyarakat Sulawesi Barat untuk terus menjadi bagian dari solusi. Dukungan moral, perhatian, dan kepedulian lingkungan sekitar dapat menjadi pondasi kuat bagi tumbuh kembang anak-anak ini.

Kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan itu mungkin—asal ada niat, kerja sama, dan cinta kasih. Semoga langkah kecil yang diambil hari ini menjadi lompatan besar menuju kehidupan yang lebih baik bagi seluruh anak terlantar di Sulawesi Barat.

Dinsos Sulbar Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Sekolah Rakyat.

Mamuju, Sulawesi Barat – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan pembukaan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan alternatif untuk masyarakat rentan dan kurang mampu. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Wakil Gubernur Sulawesi Barat. Kamis, 17 Juli 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari OPD teknis, unsur pendidikan, organisasi masyarakat sipil, serta para fasilitator calon pengelola Sekolah Rakyat. Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., yang dalam sambutannya, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan ruang belajar yang fleksibel dan kontekstual bagi masyarakat yang selama ini belum terjangkau layanan pendidikan.

“Program ini menyasar anak-anak putus sekolah, masyarakat miskin, serta kelompok rentan lainnya. Sekolah Rakyat akan menjadi tempat mereka mendapatkan pendidikan dasar, keterampilan hidup, dan pembinaan karakter,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut dibahas berbagai aspek teknis pelaksanaan, mulai dari pemilihan lokasi, kurikulum berbasis kebutuhan lokal, pelatihan untuk tenaga pengajar, hingga dukungan logistik dan pendanaan. Dinsos Sulbar menargetkan pilot project Sekolah Rakyat dapat mulai berjalan dalam waktu dekat ini.

Program ini merupakan bagian dari strategi pengurangan kemiskinan multidimensi yang dijalankan Pemerintah, dengan menempatkan pendidikan sebagai salah satu pilar utama pemberdayaan sosial.

Abdul Wahab berharap, kolaborasi lintas sektor yang terbangun dalam rapat ini dapat menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan program Sekolah Rakyat. “Mari kita pastikan bahwa tidak ada lagi masyarakat Sulbar yang tertinggal hanya karena tidak punya akses pendidikan,” tutupnya.

Dinsos Sulbar Gelar Kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial bagi Anak Terlantar di Kabupaten Majene.

Majene, 16 Juli 2025 — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial bagi anak-anak terlantar yang berada dalam panti asuhan di Kabupaten Majene. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 16 s/d 18 Juli 2025, dan diikuti sebanyak 50 peserta  dari tiga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, yaitu LKSA Mifrahul Hidayah, LKSA Miftahul Hijad, dan LKSA Amanah Aisyiyah.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pembinaan menyeluruh bagi anak-anak terlantar, tidak hanya dari sisi fisik dan akademik, tetapi juga dari aspek mental, spiritual, dan sosial.

“Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang kuat secara fisik, sehat mentalnya, berakhlak baik, dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan,” ujar Kadinsos Sulbar dalam sambutannya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Majene, serta Plh. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Sulbar. Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam upaya perlindungan dan pembinaan anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus.

Selama tiga hari kegiatan, para peserta akan mengikuti berbagai materi dan pelatihan, mulai dari pembinaan keagamaan, pelatihan kedisiplinan, pembentukan karakter, hingga kegiatan interaktif yang bertujuan untuk memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian anak.

Dengan adanya kegiatan ini, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat berharap anak-anak yang berada di dalam panti mendapatkan pembekalan yang bermanfaat untuk masa depan mereka, sekaligus memperkuat peran LKSA dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Facebook