
Mamuju, 8 Oktober 2025 — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat kembali melaksanakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) sebagai bagian dari upaya edukasi dan mitigasi bencana sejak dini di kalangan pelajar. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 6 hingga 8 Oktober 2025, dan menyasar 15 sekolah di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Mamuju.
Program ini menyasar pelajar dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas, dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan terhadap bencana alam maupun non-alam.
Kepala Dinas Sosial Sulbar, Drs. H. Abdul Wahab Hasan Sulur, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat literasi kebencanaan bagi generasi muda.
“Melalui program Tagana Masuk Sekolah, kami ingin membekali para pelajar dengan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis menghadapi bencana. Mereka adalah generasi penerus yang harus siap menghadapi situasi darurat dengan sigap dan tenang,” ujarnya.
Selama pelaksanaan, para anggota Taruna Siaga Bencana memberikan materi edukatif dan demonstrasi lapangan seperti simulasi evakuasi gempa, pengenalan alat-alat kebencanaan, serta pelatihan pertolongan pertama. Interaksi yang bersifat langsung dan aplikatif ini diharapkan mampu membentuk pola pikir tangguh bencana sejak usia dini.
Tiga kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan kali ini antara lain adalah Kecamatan Tapalang, Kecamatan Kalukku, dan Kecamatan Papalang. Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para siswa, guru, serta pihak sekolah.
Program Tagana Masuk Sekolah sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menekankan pentingnya peran serta masyarakat, termasuk pelajar, dalam membangun budaya sadar bencana.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Dinsos Sulbar berharap seluruh elemen sekolah dapat menjadi agen perubahan dalam membangun ketangguhan daerah terhadap berbagai potensi bencana.